ANALISIS PERBANDINGAN AKURASI PENGUKURAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MLX90614

Pemeriksaan suhu tubuh kini kerap ditemui saat memasuki tempat umum atau pusat keramaian. Hal ini sejalan dengan menaati protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No.HK.01.07/MENKES/382/2020. Salah satu cara untuk mengukur suhu tubuh adalah dengan memanfaatkan sensor suhu. Banyak jenis dan tipe sensor untuk mengukur suhu. Tiap jenis dan tipe sensor ini memiliki ketelitian yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat akurasi masing-masing jenis sensor suhu dalam mengukur temperatur tubuh manusia. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini yakni sensor suhu LM35 dan MLX90614. Pengujian dilakukan sebanyak 36 kali pada orang dewasa yang dipilih secara acak kemudian membandingkanya dengan sebuah thermogun pabrikan yang umum dipakai untuk mengukur suhu tubuh. Adapun kesimpulan dari penelitian ini diperoleh nilai kesalahan atau error rata-rata sensor LM35 adalah 15,62% dan rata-rata akurasinya sebesar 84,38%. Sedangkan sensor MLX90614 memiliki rata-rata error yakni 1,17% dan rata-rata akurasinya mencapai 98,83%. Perbedaan nilai akurasi ini dipengaruhi oleh cara kerja masing-masing sensor. Sensor LM35 bekerja menggunakan transistor dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu, sehingga sensor dapat membaca suhu dengan baik jika bersentuhan langsung dengan objek yang diukur. Sedangkan sensor MLX90614 bekerja dengan cara menangkap sinar infra merah yang dipancarkan oleh objek. Akurasi yang tinggi dari sensor MLX90614 ini dapat dicapai karena memiliki low noise amplifier, ADC 17 bit dan unit DSP MLX90302 yang tidak dimiliki oleh sensor LM35.