Implementasi Port Forwarding Untuk Keamanan Data Server (Studi Kasus: Dinas Pendidikan Kab. Pasuruan)

Dinas Pendidikan Kab. Pasuruan memiliki aplikasi website berbasis windows yang menggunakan Windows server 2008. Server tersebut dibajak oleh hacker dengan mengganti konfigurasi database serta mengganti script tampilan website. Pembajakan terjadi karena banyaknya port terbuka yang tidak digunakan pada Windows server 2008. Semakin banyak port yang terbuka semakin rentan dilakukan penetrasi server. Meskipun sudah melakukan pemasangan firewall pada Windows server 2008, hacker masih dapat menembusnya. Hal tersebut bisa diatasi dengan melakukan migrasi ke server baru, namun tidak dapat dilakukan karena server tersebut terhubung dengan server Kementrian Pusat yang berbasis windows untuk kepentingan desentralisasi data. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Windows server 2008 disandingkan dengan server linux sebagai router firewall yang dikonfigurasi menggunakan metode port forwarding. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dengan melakukan port forwarding dapat memberi keamanan pada Windows server 2008. Client dari jaringan luar tidak dapat mengakses Windows server 2008 secara langsung, sehingga client tidak dapat mengetahui alamat IP asli maupun port yang terbuka yang dapat menjadi celah untuk melakukan penetrasi pada Windows server 2008. Client dari jaringan dapat mengakses aplikasi website yang ada di Windows server 2008 melalui perantara router.