Monitoring Suara Tangisan Bayi Menggunakan Sensor Suara Berbasis Arduino

Rawat gabung berasalin di mana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam ruang
perawatan postpartum bersama-sama selama 24 jam penuh dalam seharinya. Adanya rawat gabung membuat perawat tidak
selama 24 jam berada dalam ruangan postpartum, sehingga membuat keterlambatan penanganan dari perawat saat bayi
menangis. Keterlambatan penanganan memberikan dampak pada kesehatan bayi, menurut dr. Hari Martono SpA dari RSPI�Pondok Indah, bayi menangis tidak boleh dibiarkan karena akan menyebabkan Breath Holding Spell. Tujuan penelitia ini
untuk memonitoring secara realtime hasil tangisan bayi menggunakan sensor suara KY-307 dan menggunakan
mikrokontroler NodeMCU ESP 8266. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa sampel suara (suara tangisan
bayi, suara orang mengobrol, suara anjing, suara kucing dan suara ayam). Pengujian telah dilakukan dengan sampel suara
tangisan bayi sebanyak 30 kali dengan jarak 3cm – 15 cm di dalam ruangan. Hasil dari pengujian menunjukkan alat mampu
membedakan suara tangisan bayi dan bukan tangisan bayi. Teknik membedakan suara diproses berdasarkan jumlah
gelombang dan panjang gelombang. Hasil pengujian didapat fakta alat memiliki nilai eror sebesar 40% dan nilai akurasi
sebesar 60%. Selain didapatkan fakta kemampuan terbaik sensor KY-037 menangkap gelombang suara di rentang jarak 5 -
10 cm.